VIVAnews - Minggu, 27 Mei 2012, secara resmi pihak Big Daddy, selaku promotor konser Lady Gaga mengumumkan pembatalan konser penyanyi tersebut. Masalah keamanan menjadi alasan dibatalkannya konser Lady Gaga. Mengenai pembatalan konser itu, Ketua Nadhatul Ulama, KH Said Agil Siradj ikut angkat bicara.Menurut Agil, NU tidak mengurusi masalah batal atau tidaknya konser pelantun "Paparazzi" itu. Ia menegaskan, dalam konser itu, NU tidak mempunyai kepentingan apapun.
"Tidak ada menang atau kalahnya. Harapan kita agar ini menjadi kebaikan untuk semua. Insya Allah mungkin saja lain kali bisa datang," ujarnya kepada wartawan sehabis menghadiri ulang tahun Falayat NU yang ke 62 di gedung UKM Smesco, Jakarta Selatan, Minggu 27 Mei 2012.
Di kesempatan yang sama juga hadir Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Menurutnya pihak Menakertrans tidak memandang siapa yang ingin mengadakan konser di Indonesia.
"Kita menjaga asas kesamaan hukum transparansi dan Indonesia yang lebih menjunjung aspek hukum dibanding aspek lainnya," ujarnya.
Menteri yang biasa disapa Cak Imin ini menolak jika Lady Gaga tidak bisa manggung di Indonesia karena sosoknya yang kontroversial.
"Semuanya kita perlakukan sama. Kita umumkan kepada dunia internasional, siapapun yang mau masuk ke Indonesia asalkan memenuhi syarat dan aturan yang berlaku pasti kita tidak akan berlaku diskriminatif," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar